Tugas Provesi (Masalah Pendidikan)
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakan...................................................................................................................
B.
Rumusan
Masalah............................................................................................................
C.
Tujuan...............................................................................................................................
D.
Manfaat.............................................................................................................................
Bab II Pembahasan
1.1
Permasalahan
Pendidikan..........................................................................................
1.1.1 Masalah Pemerataan Pendidikan......................................................................
1.1.2 Masalah Mutu Pendidikan................................................................................
1.1.3 Masalah Efektivitas dan Efisiensi....................................................................
1.1.4 Permasalahan Relevansi...................................................................................
1.2
Faktor Pendukung Masalah
Pendidikan.....................................................................
1.2.2 Pertambahan
Penduduk...................................................................................
1.2.3 Meningkatnya Amino Masyarakat untuk Memperoleh
Pendidikan yang Lebih baik........................................................................................................
1.2.4 Menurunnya Kualitas
Pendidikan....................................................................
1.2.5 Kurang adanya Relevansi Antara Pendidikan dan
Kebutuhan Masyarakat yang Sedang
Membangun................................................................................
1.3 Solusi
Permasalahan
Pendidikan................................................................................
1.3.1 Solusi Permasalahan Pemerataan dan Peningkatan Kualitas...........................
1.3.2
Solusi Permasalahan Pelayanan Pendidikan....................................................
1.3.3 Solusi Permasalahan Relevan
Pemdidikan.......................................................
1.3.4 Solusi Permasalahan Efiktifitas dan Efisiensi
Pendidikan...............................
Bab III Penutup
Kesimpulan.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatu, dan salam sejahtera bagi kita semua.
Puji dan syukur sya panjatkan kehadirat Tuhan
yang Maha Esa, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”PERMASALAHAN PENDIDIKAN”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini
bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini
dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Ambon, 16 Juni 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan
untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik
sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun
antar bangsa. Hal ini berarti pendidikan nasional mempunyai tugas untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang baik, yang dapat berguna dalam pembangunan
dimasa depan.Derap langkah pembangunan sendiri selalu diupayakan seirama dengan
tuntutan zaman. Tetapi, perkembangan zaman selalu memunculkan
tantangan-tantangan baru, yang sebagiannya tidak dapat diramalkan
sebelumnya. Sebagai konsekuensi logis, pendidikan selalu dihadapkan pada
masalah-masalah baru. Masalah-masalah tersebut kemudian berdampak kepada
kualitas sumber daya manusia dan pendidikan di Indonesia.
Kualitas pendidikan di
Indonesia sendiri saat ini pantas dikatakan memperihatinkan. Ini
dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks
Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat
pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per-kepala yang menunjukkan,
bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara
di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105
(1998), dan ke-109 (1999).
Survei Badan
Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), pada awal November 2011, yang
merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di urutan ke-124 dari
187 negara yang disurvei. IPM Indonesia hanya 0,617, jauh di bawah Malaysia di
posisi 61 dunia dengan angka 0,761.
Selain itu, terdapat
pula Survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), mengenai kualitas
pendidikan di Indonesia yang berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.
Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World
Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu
hanya menduduki urutan ke-30 dari 57 negara yang disurvei di dunia pada tahun
1996, ke-15(1997), ke-31(1998), ke-37(1999), dank ke-44(2000). Dan masih
menurut survei dari lembaga yang sama yang mengatakan bahwa Indonesia hanya
berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di
dunia.
Makalah ini akan
menitikberatkan pada pokok-pokok permasalahan pendidikan yang berpengaruh
terhadap kualitas pendidikan diindonesia.
B.
Rumusan Masalah
Apakah permasalahan
pendidikan yang terjadi saat ini ?
Apakah penyebab
permasalahan pendidikan?
Bagaimana solusi yang
dapat dilakukan demi mengatasi permasalahan pendidikan saat ini ?
C.
Tujuan
Menjelaskan
permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini
Menjelaskan penyebab
permasalahan pendidikan
Menjelaskan solusi
untuk mengatasi permasalahan pendidikan
D.
Manfaat
Agar mengetahui
permasalahan-permasalahan pendidikan demi meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Permasalahan Pendidikan
Masalah adalah sesuatu
yang harus diselesaikan (dipecahkan),dengan kata lain masalah merupakan
kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar
tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
Sementara itu,
Pendidikan adalah persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang
dapat didik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses
pendidikan yang dialaminya. Semenjak kelahirannya, manusia telah memiliki
potensi dasar yang bersifat universal.
Dalam perjalanannya
menuju tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 2 tahun 1989 tentang tujuan pendidikan nasional adalah
“mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab dan kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Masalah-masalah
pendidikan (umum) yang perlu dipecahkan adalah :
a.
Kurang meratanya pelayanan pendidikan
b.
Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan pembelajaran
c.
Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
d.
Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian
e.
Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
f.
Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
g.
Belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional
h.
Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
i.
Belum tersebarnya paket pendidikan yang dapat mengikat, mudah dicerna, dan
mudah diperoleh
j.
Belum meluasnya kesempata kerja (pembuatan dan pemanfaatan teknologi,
komunikasi, software dan hardware)
Setiap Masalah
pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain, masalahnya bersifat
kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan masyarakatnya. Seberapa besar
keterkaitan suatu masalah pendidikan dengan masalah-masalah social lain dalam
masyarakatnya, secara sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokan
kedalam beberapa jenis, :
1.
Masalah pemerataan
2.
Masalah Mutu / kualitas
3.
Masalah efektivitas dan relevansi
4.
Masalah efisiensi
Pemecahan
masalah-masalah pendidikan yag komplek itu dengan cara pendekatan pendidikan
yang konvensional sudah dianggap tidak efektif. Karena itulah inovasi atau
pembaruan pendidikan sebagai persepektif baru dalam dunia pendidikan mulai
dirintis sebagai alternative untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang
belum dapat diatasi dengan cara konvensional secara tuntas.
1.1.1
Masalah Pemerataan Pendidikan
a.
Pengertian Pemerataan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
pemerataan berasal dari kata dasar rata, yang berarti: 1) meliputi seluruh
bagian, 2) tersebar kesegala penjuru, dan 3) sama-sama memperoleh jumlah yang
sama. Sedangkan kata pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan melakukan
pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu
proses, cara dan perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan
pendidikan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan
pendidikan.
Pelaksanaan
pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program pendidikan yang dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia
untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan atau
biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam
pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang
mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan
memperoleh pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut jenis
kelamin, status sosial, agama, maupun letak lokasi geografis.
Dalam
propernas tahun 2000-2004 yang mengacu kepada GBHN 1999-2004 mengenai kebijakan
pembangunan pendidikan pada poin pertama menyebutkan: “Mengupayakan perluasan
dan pemeraatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat
Indonesia menuju terciptanya Manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan
peninggakatan anggaran pendidikan secara berarti“. Dan pada salah satu tujuan
pelaksanaan pendidikan Indonesia adalah untuk pemerataan kesempatan
mengikuti pendidikan bagi setiap warga negara.
Dari
penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa Pemerataan Pendidikan merupakan tujuan
pokok yang akan diwujudkan. Jika tujuan tersebut tidak dapat dipenuhi, maka
pelaksanaan pendidikan belum dapat dikatakan berhasil. Hal inilah yang
menyebabkan masalah pemerataan pendidikan sebagai suatu masalah yang paling
rumit untuk ditanggulangi.
Permasalahan
Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil
sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat
dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena
kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan,
hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah
pusat dan daerah tidak menjangkau daearh-daerah terpencil. Jadi hal ini akan
mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah, tidak dapat
mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diharapkan.
Permasalahan
pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan fasilitas dan
sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan
pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintah
sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat
mempermainkan program yang dijalankan ini.
b. Tujuan pemerataan Pendidikan
Adalah
menyiapkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan
pengembangan bangsa, oleh karena itu setelah pelaksanaan pemerataan pendidikan
terpenuhi maka yang marus dilakukan selanjutnya adalah meningkatkan mutu
pendidikan.
Sebagaimana
dijelaskan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional
(sisdiknas) bab 3 mengenai penyelenggaraan pendidikan pasal 4 yang berbunyi
sebagai berikut :
a) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjungjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
b) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan
yang sistematik dengan sistem terbuka multibermakna.
c) Pendidikan diselenggarakan sebagai proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung seumur hidup.
d) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, serta mengembangkan kreatifitas peserta didik
dalam proses pembelajaran
e) Proses pendidikan dikembangkan dengan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi setiap masyarakat.
f)
Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan
semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan.
Berdasarkan
uraian diatas dapat dipahami pendidikan diindoesia dilaksanakan berdasarka
kebutuhan warga masyarakat dalam pemberdayaan terhadap warga negara dengan
menjunjung tunggi nilai-nilai demokratis dan keadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa.
1.1.2
Masalah Mutu Pendidikan
a.
Pengertian Mutu Pendidikan
Mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot.
Jadi pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat
menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa pada
saat ini. Sedangkan relevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan berguna
secara langsung. Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu
untuk setiap jenjang pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan.
Peningkatan mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan,
proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk
menjalankan pendidikan.
Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya
fasilitas pendidikan dapat mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan. Oleh sebab
itudalam mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha dengan sebaik mungkin
untuk meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, dengan menambah
fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari sestem pengajaran tepat
guna, serta sistem eveluasi yang sebaik mungkin dengan tujuan dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.
b. Tujuan Mutu pendidikan
Adalah untuk memberikan jaminan kualitas pendidikan
yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu mutlak dilakukan atau
dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Mutu pendidikan erat kaitannya dengan
lembaga pendidikan, yaitu sekolah yang merupakan lembaga pendidikan secara
khusus yang mengembangkan SDM.
1.1.3
Masalah Efektivitas dan Efisiensi
a.
Pengertian Efektifitas dan Efisiensi
Sesuai dengan pokok permasalahan pendidikan yang ada selain sasaran
pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, maka ada satu masalah
lain yang dianggap penting dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu efisiensi dan
efektifitas pendidikan. Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi
internal pendidikan. Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang
pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna. Artinya pendidikan
akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak menghamburkan sumberdaya
yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan sebagainya.
Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan
sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan
produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan
pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya
yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di
Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh.
Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan
sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani.
Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang
dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika
rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan
sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif.
Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas SDM
sedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya.
Dari tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia menuntut untuk
menghasilkan peserta didik yang memeiliki kualitas SDM yang mantap.
Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan mampu menghasilkan lulusan
yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak diharapkan.
Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti pengangguran.
Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan
kulitas tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan tidak
mungkin akan meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk
mengahdapi dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan dapat
mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien. Kelebihan dana dalam pendidikan lebih mengakibatkan
tindak kriminal korupsi dikalangan pejabat pendidikan. Pelaksanaan pendidikan
yang lebih terorganisir dengan baik juga dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pendidikan. Pelaksanaan kegiatan pendidikan seperti ini akan lebih
bermanfaat dalam usaha penghematan waktu dan tenaga.
Pendidikan
diusahakan agar dapat memperoleh hasil yang baik dengan adanya biaya dan waktu
yang sedikit. Ini artinya harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang
efisien dan efektif, yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan
b. Tujuan Efisiensi Pendidikan
Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan
diindonesia erat kaitannya dengan profesional dalam management nasional
pendidikan yang diterapkan, antara lain : disiplin keahlian, etos kerja, dan cost
effectiveness.
Bedasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa
efisiensi pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung dalam membentuk
lembaga pendidikan yang efektif serta sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
karena itu proses pendidikan harus diusahakan agar memperoleh hasil yang
maksimal denga waktu yang terbatas.
1.1.4
Permasalahan Relevansi
a.
Pengertian Relevansi Pendidikan
Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan dengan
perkembangan di masyarakat. Misalnya:Lembaga pendidikan tidak dapat mencetak
lulusan yang siap pakai. tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan)
pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi.
Masalah
relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam kondisi sekarang ini sangat
dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama
dalam hubungannya dengan persiapan kerja. Hal tersebut lebih jelas dengan
digulirkannya konsep Link and Match yang salah satu tujuannya adalah untuk
mengatasi persoalan relevansi tersebut.
b. Tujuan Relevensi
Upaya
peningkatan relevasi dalam sstem pendidikan bertujuan agarhasil pendidikan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dalam artian prosese pendidikan dapat
memberikan dampak pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik kebutuha kerja ,
kehidupan dimasyarakat, dan melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
1.2 Faktor Pendukung Masalah Pendidikan
Faktor
yang menyebabkan terjadinya masalah itu. Adapun faktor-faktor yang dapat
menimbulkan permasalahan pokok pendidikan tersebut adalah sebagai berikut.
1. IPTEK
2. Pertambahan Penduduk
3. Meningkatnya Animo masyarakat untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik
4. Menurunnya Kualitas Pendidikan
5. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan
kebutuhan masyarakat yang sudah membangun.
1.2.1
IPTEK
Adanya
perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri mengakibatkan kemajuan
teknologi yang mempengaruhi keidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan
kebudayaan bangsa indonesia.
Diakui
bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini belum
mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia
pendidikan belaum dapat menghaslkan tenaga-tenaga pembangunan yang produktif,
kreatif dan aktif serta sesuai dengan wawasan dan keinginan masyarakat luas.
Bagaimanapun
berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang
kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus.
1.2.2
Pertambahan penduduk
Laju
eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan,
sekaligus pertambahannya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang
secara komulatif menuntut dari segi sarana pendidikan yang memadai.
Kenyataan
tersebut menyatakan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak
seimbang. Hal inilah yang mneyebabkan sulitnya menentukan bagaiman relevansi
pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antara output
lembaga pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.
1.2.3
Meningkatnya animo masyarakat
untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik
Munculnya
gerakan inovasi pendidikan yang erat kaitannya dengan adanya berbagai tantanga
dan permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, yang salah
satu penyebabnya adalah kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK yang terjadi senantiasa
mempengaruhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka mendambakan pendidikan
yang lebih baik, padahal bisatu sis kesempatan untuk itu sangat terbatas
sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan
dengan ini pula sekarang bermunculuan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan
unggulan.
1.2.4
Menurunnya kualitas Pendidikan
Kualitas
pendidikan yang dirasakan dewasa ini semakin menurun, ditambah belum mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi, menuntut adanya sejumlah perubahan. bila tidak
demikian, jelas akan berakibat fatal dan terus ketinggalan.
1.2.5
Kurang adanya Relevansi antara
Pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun
Dalam
era modern sekarang masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang
benar-benar mampu untuk diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali
skill yang diperlukan dalam pembangunan.
Umumnya,
kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah diatasi
dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu perkembangannya diindonesia
kita ketahui telah mengalami beberapa kali penggantian kurikulum. Hal ini
dilaksanakan dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan kurikulm baru
inilah peserta didik dbina kepribadiaannya melalui pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang.
Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang selalu mendapatkan
perhatian khusus dan prioritas utama.
1.3 SOLUSI PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Solusi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelesaian, pemecahan
atau jalan keluar. Jadi solusi permasalahan pendidikan adalah jalan keluar
untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan melalui faktor internal (masalah
atau hambatan tercapainya tujuan utama dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan),
dan eksternal (masalah atau hambatan dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan.Masalah- masalah dalam pelaksanaan pendidikan ).
1.3.1
Solusi permasalahan pemerataan dan peningkatan kualitas
Cara pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui
:
a)
Meningkatkan kemampuan pendidik lewat penataran-penataran
b)
Memperkaya pengalaman dan memperlancarkan proses belajar peserta didik
c)
Memantapkan nilai, keterampilan, sikap dan kesadaran lingkingan pada
peserta didik
1.3.2
Solusi permasalahan pelayanan pendidikan
Cara memperluas pelayanan pendidikan (kuantitas), yaitu melalui :
a)
memberiakan ketetampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah
b)
penyebaran pesan-pesan yang merangsag kegiatan belajar da partisipasi untuk
ikut membangun
c)
penyebaran informasi untukmenumbuhkan kesadaran lingkungan.
d)
Usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan
aspirasi yang berkembang dan realistis.
1.3.3
Solusi permasalahan relevansi pendidikan
Cara meningkatkan relevansi (keserasian) pendidikan dengan pembangunan
yaitu dapat ditempuh dengan :
a)
Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk
kehidupan dimasyarakat kelak.
b)
Menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan permasalahan yang actual
dalam masyarakat.
c)
Menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup dimasyarakat.
1.3.4
Solusi permasahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan
Cara meningkatkan
efiktifitas dan efisiensi sestem penyajian, dapat ditempuh melalui :
a)
Memberikan kebebasan sesuai dengan minat, kemampuan,dan kebutuhan kearah
perkembangan yang optimal.
b)
Memberikan pengalaman yang bulat agar peserta didik mandiri dan memiliki
sikap tanggung jawab.
c)
Megintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan
d)
Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat
saat, menarik dan mengesankan.
BAB III
Penutup
KESIMPULAN
1.
Permasalahan pendidikan :
a)
Pemerataan pendidikan
Merupakan persoalan yang terkait dengan pelaksanaan sistem pendidikan
yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga Negara untuk
memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan menjadi wahana bagi pembangunnan
sumber daya manusia yang menunjang pembangunan suatu bangsa.
b)
Mutu Pendidikan
Merupakan keluaran atau hasil lembaga pendidikan. Mutu pendidikan dapat
dilihat dari dua bentuk pertama, mutu produk pada lembaga pendidikan meliputi
hal-hal sepeti bahan ajar , jumlah lulusan, presentasi lulusan ujian, alumni
yang mengikuti study lanjutan, alumni yang mendapatkan pekerjaan atau promosi.
Kedua, mutu prosess terkait dengan hal-hal seperti proses pembelajaran,
bimbingan peserta didik, konsoling, kordinasi pengembangan bahan ajar dan
ujian, jaringan kerja dengan kantor regional diberbagai daerah, sistem
registrasi, pengelolaan system informasi peserta didik, produksi bahan ajar
multimedia, produksi bahan ujian, penjadwalan tutorial, layanan bantuan
belajar, distribusi bahan ajar , dan penyiaran melalui media masa.
c)
Permasalahan Relevansi
Merupakan kesesuain
program pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan kebutuha masyarakat
sebagai pengguna atau stickholders pendidikan, artinya apa yang dihasilkan
lembaga pendidikan dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat atau tepat guna.
d)
Permasalahan Efisiensi
Merupakan apabila hasil
yang dicapai maksimal dengan biaya yang wajar karena biaya merupakan ukuran
efisien dalam proses pendidikan teruta apabila dalam proses pendiikan dapat
menghasilkan output pendidikan dengan biaya yang efisien.
2.
Faktor pendukung permasalahan pendidikan :
a.
IPTEK
b. Pertambahan Penduduk
c.
Meningkatnya Animo masyarakat untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik
d. Menurunnya Kualitas Pendidikan
e.
Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan
kebutuhan masyarakat yang sudah membangun.
3. Solusi permasalahan pendidikan terbagi menjadi :
a.
solusi pemerataan dan peningkatan kualitas
b.
solusi pelayanan pendidikan
c.
solusi relevansi pendidikan
d.
solusi efiktifitas dan efisiensi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah, 2012, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Ekosusilo,
Madyo-Kasihadi RB, 1988, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang; Effhar
Publishing.
Kadir, Abdul, 2012, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Hasbullah,Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta:2012, Cet.10,hlm.194
Madyo
Ekosusilo-RB. Kasihadi, Dasar-dasar Pendidikan, effhar Publishing,
semarang:1988,hlm. 93-94
Tim Dosen
FIP IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar kependidikan, Usaha
Nasional,Surabaya,1988,hlm.201
Hasbullah,Dasar-Dasar
Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta:2012, Cet.10,hlm.200
http://isaninside.wordpress.com/ diakses pada tanggal 27 November,
jam.21;00
Abdul Kadir, Dasar-dasar pendidikan, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta:2012, Cet.I.hlm.245
Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan,hlm.197
Abdul Kadir, Dasar-dasar
pendidikan,hlm.247
Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,hlm.198
Abdul Kadir, Dasar-dasar pendidikan,hlm.254
http://moshimoshi.netne.net/materi/ilmu_pendidikan/bab_7.htm, diakses tanggal 27
November, jam 21.10.
Abdul Kadir, Dasar-dasar pendidikan.hlm.255
Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,hlm.191-193
v
BalasHapus